10 Keistimewaan Bulan Ramadan
10 Keistimewaan Bulan Ramadan
Ramadan bulan berkah dan penuh ampunan yang selalu dinantikan kedatangannya. Terdapat banyak keistimewaan bulan Ramadan yang disebutkan jelas dalam Al-Qur’an.
Menyambut bulan Ramadan dengan hati yang gembira sangat dianjurkan. Bukan hanya tentang rencana buka puasa bersama teman-teman atau banyaknya kue dan pakaian baru. Lebih dari itu, bergembira menyambut bulan Ramadan dapat menjaga diri kita dari api neraka.
Hal tersebut dijelaskan dalam hadits berikut, “Barang siapa yang bergembira akan hadirnya bulan Ramadan, maka jasadnya tidak akan tersentuh sedikitpun oleh api neraka.” (HR. an-Nasa’i)
Kamu juga pasti sering mendengar tentang 3 fase bulan Ramadan yang memiliki keutamaan masing-masing. 3 fase bulan Ramadan ini dibagi menjadi 10 hari setiap fasenya, yakni 10 hari pertama, kedua, dan ketiga atau terakhir.
10 hari pertama Ramadan dikenal dengan fase turunnya rahmat Allah. 10 hari kedua Ramadan disebut sebagai waktu penuh ampunan dari Allah. Sedangkan 10 hari terakhir Ramadan atau 10 hari ketiga Ramadan merupakan saat terbebas dari api neraka.
Berdasarkan penelusuran dari NU Online yang mengutip kitab Jami al-Ahadits, hadits yang mendasari pembagian 3 fase Ramadhan tersebut diriwayatkan al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman serta Ibn Khuzaimah dalam Shahih ibn Khuzaimah.
Menurut al-Suyuthi, sanad hadits yang menjelaskan 3 fase Ramadan tersebut berasal dari satu sumber yaitu Ali ibn Zaid ibn Jad’an yang berstatus dhaif. Ditambah lagi, orang yang meriwayatkan hadits tersebut adalah Yusuf bin Ziyad yang berstatus dhaif jiddan. Dalam kitab daftar hadits dhaif Syaikh al-Abani, hadits pembagian 3 fase Ramadan disebut hadits yang lemah.
Para ulama mengatakan bahwa keutamaan 10 hari pertama tidak hanya rahmat, 10 hari kedua tidak hanya maghfirah, dan 10 hari terakhir Ramadhan tidak hanya pembebasan api neraka. Melainkan 30 hari selama Ramadhan setiap harinya Allah melimpahkan rahmat, ampunan, dan pembebasan dari neraka.
Selengkapnya, berikut 10 keistimewaan bulan Ramadhan:
1. Ramadan Bulan Penuh Ampunan
Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi jangan putus asa, Allah Maha Pengampun dosa. Allah akan menghapus dosa-dosa hambaNya yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah.
“Barang siapa yang beribadah puasa Ramadan karena penuh keimanan dan berharap pahala dari Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Salat wajib 5 waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadan ke Ramadan, Allah akan menghapus dosa-dosa di antara waktu tersebut selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim).
2. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Kamu punya keinginan yang belum terwujud? Jangan ragu untuk memintanya pada Allah. Allah suka pada hambaNya yang berdoa. Apalagi bulan Ramadan waktu mustajab untuk berdoa. Allah berjanji akan mengabulkan doa yang dipanjatkan seorang muslim setiap hari di bulan Ramadan.
“Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzolimi.” (HR. At Tirmidzi).
“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.” (HR. al-Bazaar, dari Jabir bin Abdillah. Al-Haitsami dalam Majma Az Zawaid mengatakan bahwa perawi hadis ini tsiqah atau terpercaya).
3. Ramadan Bulan Berkah
Ramadan bulan berkah bukan saja karena limpahan pahala dan diampuninya dosa-dosa, melainkan Ramadan membawa keberkahan pada segala aspek kehidupan. Kita bisa menyaksikan sendiri keberkahan Ramadan tercurah dengan peningkatan perputaran roda perekonomian, kesehatan, kemanusiaan, dan lain-lain.
“Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan dibelenggu, dan pada malam itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ahmad).
4. Pintu Surga Dibuka dan Pintu Neraka Ditutup
Selain merupakan bulan penuh berkah dan ampunan bagi umat Muslim, keistimewaan bulan Ramadan yaitu pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Ini artinya Allah memberikan kesempatan yang luas bagi hambanya untuk masuk ke surga dengan beribadah selama Ramadan.
“Jika awal Ramadan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup.” (HR. Tirmidzi).
5. Setan dan Jin Dibelenggu
Pada hadits sebelumnya juga telah dijelaskan bahwa setan-setan dan jin dibelenggu pada bulan Ramadan. Ini merupakan salah satu keutamaan bulan Ramadan. Sehingga kita bisa beribadah lebih baik dan kondusif.
Merujuk Rumaysho, Al Qodhi ‘Iyadh menjelaskan terbelenggunya setan-setan dan jin sebagai tanda masuknya bulan Ramadan merupakan gambaran betapa mulianya bulan tersebut. Orang-orang akan lebih terdorong melakukan kebaikan dan lebih mudah menghindari maksiat.
6. Orang-Orang Dibebaskan dari Neraka
Ramadan bulan penuh berkah dan ampunan bagi umat Muslim di mana setan-setan dibelenggu. Bagi orang yang ingin melakukan kejahatan diperintahkan untuk menahan dirinya atau mengurungkan niatnya. Secara tersirat berarti orang tersebut dibebaskan dari neraka karena menjauhkan diri dari melakukan kejahatan.
Keistimewaan bulan Ramadan ini dijelaskan pada hadits berikut:
“Jika awal Ramadan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka.” (HR. Tirmidzi).
7. Bulan Diturunkannya Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan cahaya yang memberikan keistimewaan terhadap apa-apa yang terkait dengannya. Al-Qur’an turun pada hari Jumat, maka hari Jumat menjadi hari istimewa dari hari-hari lainnya. Demikian juga dengan bulan Ramadan yang merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an, maka bulan Ramadan lebih istimewa dibandingkan bulan-bulan lainnya.
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)”. (QS. Al-Baqarah: 185).
Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut bahwa Allah memuji bulan Ramadan karena Allah memilih bulan ini sebagai waktu diturunkannya Al-Qur’an, sebagaimana Allah menurunkan kitab ilahiyah lainnya juga pada bulan Ramadan.
8. Terdapat Malam Penuh Kemuliaan
Allah menurunkan Al-Qur’an pada suatu malam di antara 10 hari terakhir Ramadan yang disebut dengan malam lailatul qadar atau malam kemuliaan. Allah pun memberi keistimewaan pada malam tersebut dibandingkan malam-malam lainnya. Bahkan Allah menyebut malam lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan.
Dalil tentang keutamaan bulan Ramadan ini disebutkan langsung dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam qadar (kemuliaan) itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr ayat 1-5)
9. Puasa di Bulan Ramadan Senilai dengan Puasa 10 Bulan
Pada bulan Ramadan ibadah kita bernilai lebih dibandingkan ibadah di bulan lainnya. Di antaranya ibadah puasa di bulan Ramadan senilai dengan puasa 10 bulan di waktu lain.
“Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan, maka satu bulan sama seperti sepuluh bulan. Dan barang siapa yang berpuasa setelah itu yakni berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, hal itu sama nilainya dengan puasa sempurna satu tahun.” (HR. Ahmad).
10. Sedekah Paling Mulia Adalah di Bulan Ramadan
Umat Islam harus bergembira menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Sebisa mungkin jangan sampai ada orang-orang fakir dan miskin yang bersedih karena tidak memiliki makanan dan pakaian yang layak untuk beribadah. Oleh karenanya sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW pernah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitu sedekah di bulan Ramadan.” (HR. Tirmidzi)
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid ayat 18)
Keutamaan Ramadan bulan berkah yang telah dijelaskan semoga bisa memotivasi kita untuk meningkatkan ibadah, berbuat kebaikan, dan memperbanyak doa. Seperti anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI), hendaknya seluruh umat Islam mengoptimalkan kebaikan dalam berbagai aspek, termasuk di antaranya:
a. Hablu min Allah (ibadah manusia kepada Allah)
Ada banyak kesempatan untuk meningkatkan ibadah kepada Allah selama bulan Ramadan. Bisa diawali dengan makan sahur secukupnya, shalat wajib di awal waktu disertai shalat sunnah, membaca Al Qur’an, bahkan hingga tidur siang pun bisa menjadi bentuk ibadah kepada Allah. Selama semua itu dilakukan dengan niat semata-mata untuk melaksanakan perintah Allah.
b. Hablu min an-nas (hubungan sesama manusia)
Wujud mengoptimalkan kebaikan dalam hubungan sesama manusia selama bulan Ramadan bisa dilakukan melalui berbagai cara. Salah satunya dengan memberi makan orang yang berpuasa.
Menurut Imam an-Nawawi, seperti dijelaskan A.R. Shohibul Ulum dalam buku Tebarkan Salam dan Berilah Makan, memberi makanan atau minuman untuk berbuka puasa walau hanya dengan seteguk air atau satu biji kurma sudah termasuk mendatangkan pahala. Pendapat ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan Imam Khuzaimah dari Salman,
“Barang siapa memberi berbuka orang yang berpuasa di bulan Ramadan, maka amalnya itu sebagai ampunan atas dosanya, membebaskannya dari api neraka, dan ia mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu.”
c. Hablu minal alam (hubungan manusia dengan alam)
Sejatinya manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin yang mengelola bumi dan seluruh isinya. Sebagaimana tertuang dalam QS Al Baqarah ayat 30, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
Maka sudah sepantasnya, kita selalu menjaga kelestarian alam sebagai bentuk tanggung jawab dan ketaatan terhadap Allah. Penerapan Green Ramadan pada tahun 2023 ini sebaiknya sudah mulai digencarkan oleh semua pihak.
Kita bisa bersiap dari sekarang untuk memperdalam bekal ilmu agama, banyak bertaubat, serta berdoa dan melakukan berbagai amal kebaikan agar diberi kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah di bulan penuh berkah dan ampunan bagi umat Muslim.
Selamat datang, Ramadan!