Batik: Bangga dengan Keragaman Budaya Indonesia
Bangga Keragaman Budaya Indonesia
Sejarah Batik dan Filosofi Motifnya
Sejarah batik sangat menarik untuk dikulik. Terdapat filosofi mendalam dalam setiap ragam motif batik Indonesia populer. Proses pembuatannya pun memiliki pakem tersendiri dan melalui beberapa tahapan yang penuh makna.
Batik merupakan sebuah konsepsi estetika seni Jawa yang adiluhung. Sebagai salah satu warisan budaya dunia milik Indonesia, tidak sedikit pesohor mancanegara yang tampil di publik dengan mengenakan batik. Ini menjadi salah satu bukti batik Indonesia yang mendunia.
Tentunya sebagai generasi muda penerus bangsa kita patut bangga dengan keragaman budaya Indonesia. Setiap tahun ada perayaan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Namun, sejauh mana kamu mengetahui seluk-beluk batik budaya Indonesia?
Yuk, kita kupas lebih dalam tentang sejarah batik dan perkembangannya di Indonesia. Ketahui juga tentang macam-macam motif batik dan filosofi mendalam yang menyertainya. Simak pembahasan berikut!
Sejarah Batik dan Perkembangannya di Indonesia
Peneliti dan pustakawan asal Belanda yang bernama GP Rouffaer berpendapat bahwa teknik batik kemungkinan telah diperkenalkan dari Srilanka atau India pada abad ke-6 atau abad ke-7. Hal ini dijelaskan dalam buku berjudul Mengenal Aneka Batik karya Suerna Dwi Lestari sebagaimana dikutip Detik.com.
Berdasarkan penelusuran dari Kompas.com, secara historis batik sudah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit pada abad ke-14 hingga abad ke-18. Motif batik yang pada mulanya didominasi bentuk tanaman dan binatang kemudian berkembang dengan adanya motif menyerupai awan dan relief candi.
Perkembangan batik di Indonesia semakin meluas sekitar akhir abad ke-18 sampai awal abad ke-19. Pemerintah kolonial Belanda memberikan kebebasan dalam memperkenalkan desain baru. Corak batik sendiri banyak dipengaruhi oleh para pedagang asing dan penjajah.
Era batik modern mulai berlangsung dan puncak kreativitasnya terjadi pada tahun 1890 sampai tahun 1910. Pada masa tersebut telah muncul batik Belanda dan batik China atau batik Hokokai. Setelah kemerdekaan, pada tahun 1950 Presiden Soekarno mendorong hadirnya gaya baru batik yang saat ini dikenal sebagai batik Indonesia.
Sejarah Hari Batik Nasional
Dilansir dari laman resmi Kemendikbud, kata batik berasal dari bahasa Jawa “amba” dan “titik” atau “tritik” yang dapat diartikan sebagai menulis banyak titik. Pengertian batik adalah kain bercorak yang proses pembuatannya menggunakan canting berisi cairan malam (wax) yang dititikkan pada kain sehingga membentuk corak yang khas.
Batik Indonesia mulai diperkenalkan ke forum internasional dengan cara dijadikan cendera mata bagi tamu negara serta dikenakan langsung oleh Presiden Indonesia saat menghadiri konferensi PBB. Kemudian batik resmi didaftarkan ke UNESCO untuk kategori Intangible Cultural Heritage pada tanggal 4 September 2008.
Satu tahun kemudian, UNESCO mengukuhkan batik sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Pengukuhan tepat dilakukan pada Tanggal 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi.
Sejarah batik Indonesia memasuki babak baru. Guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya melestarikan dan mengembangkan batik budaya Indonesia, maka diterbitkan Keppres No. 33 Tahun 2009 tentang penetapan hari batik. Sejak saat itu, Bangsa Indonesia memperingati Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober setiap tahunnya.
Motif Batik Indonesia Populer dan Filosofinya
Keragaman budaya Indonesia tersirat pada banyaknya motif batik dari berbagai daerah. Dikutip dari Kompas.com, setidaknya Indonesia memiliki 5.849 motif batik yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Wow!
Apa saja sih motif batik Indonesia populer? Melansir dari Kompas.com, berikut 10 motif batik paling populer versi Kemenparekraf.
-
Motif Batik Sekar Jagad
Motif batik Sekar Jagad berasal dari Solo, Jawa Tengah. Ciri khasnya adalah corak yang cantik dan elegan dengan detail kombinasi motif bunga-bunga yang ditata manis dan mengumpul seperti pulau-pulau. Filosofi dari motif batik Sekar Jagad melambangkan kecantikan abadi yang diharapkan dapat menyatu dengan pemakainya.
-
Motif Batik Sidomukti
Motif batik Sidomukti berbentuk lekuk-lekuk rumit dan ragam kombinasi bentuk yang menyerupai bunga dan kupu-kupu. Batik ini dibuat menggunakan zat pewarna sogan yang berasal dari bahan alami.
Sebagai salah satu batik Indonesia populer, batik Sidomukti yang berasal dari Solo, Jawa Tengah, ini kerap digunakan untuk acara sakral seperti pernikahan. Filosofinya mengandung makna kemakmuran, kemuliaan, dan kesejahteraan.
-
Motif Batik Parang
Motif batik Parang memiliki filosofi mendalam, yakni perjuangan yang tidak pernah putus atau jangan menyerah. Coraknya secara kasat mata seperti susunan huruf S. Konon motif batik ini tercipta saat Panembahan Senopati terinspirasi ketika melihat ombak pantai selatan yang menghantam batu karang.
-
Motif Batik Kawung
Pada mulanya motif batik Kawung hanya digunakan golongan tertentu, seperti keluarga raja. Namun saat ini motif batik Kawung termasuk motif batik Indonesia populer yang menjadi salah satu bukti keragaman budaya Indonesia.
Motif batik Kawung berbentuk seperti irisan buah kawung. Filosofi yang terkandung pada batik asal Yogyakarta ini antara lain terkait terjadinya kehidupan manusia, yakni kesucian dan panjang umur.
-
Motif Batik Simbut
Jenis-jenis motif batik selanjutnya adalah motif batik Simbut. Motif ini memiliki corak menyerupai daun talas dengan warna yang cerah. Berasal dari Suku Baduy di Banten, motif batik Simbut menyimpan filosofi tentang kedekatan manusia dengan alam sekitar.
-
Motif Batik Sido Luhur
Batik Sido Luhur termasuk batik Indonesia yang mendunia. Coraknya berbentuk seperti kotak permata yang simetris dengan pilihan warna cerah dan gelap. Filosofi batik Sido Luhur menyiratkan pesan pemakainya untuk berperilaku luhur.
-
Motif Batik Sogan
Motif batik Sogan dibuat dengan zat pewarna alami sogan. Batik yang berasal dari pekalongan ini memiliki ciri khas paduan warna yang cerah dalam satu kain sehingga gambar bunga terlihat lebih hidup.
-
Motif Batik Tujuh Rupa
Masih dari Pekalongan, motif batik Tujuh Rupa juga merupakan batik Indonesia populer yang memiliki banyak penggemar. Ciri khasnya adalah terdapat tujuh macam motif dari alam, misalnya bunga, tumbuhan, hewan, dan buah-buahan. Motif batik Tujuh Rupa merupakan hasil bauran budaya lokal dengan pendatang di Pantai Utara jawa.
-
Motif Batik Mega Mendung
Batik Indonesia yang mendunia salah satunya adalah batik Mega Mendung yang berasal dari Cirebon. Coraknya terinspirasi dari bentuk awan saat cuaca mendung. Filosofi batik Mega Mendung antara lain terkait kesabaran yang diharapkan dimiliki oleh pemakainya.
-
Motif Batik Lasem
Keragaman budaya Indonesia tersirat dari motif batik Lasem yang merupakan wujud akulturasi budaya lokal dengan Tionghoa. Sejarah batik Lasem tidak lepas dari kedatangan Laksamana Cheng Ho di Jawa, tepatnya di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.
Ada 4 jenis motif batik Lasem, yakni motif liong, burung hong, gunung ringgit, dan kricak atau watu pecah. Filosofi batik Lasem bermakna kelapangan rezeki dan keberkahan, khususnya pada corak gunung ringgit yang berarti gunung uang.
Batik merupakan budaya Indonesia harus dilestarikan. Jangan sampai tergerus dengan budaya asing dan akhirnya dilupakan. Sayang banget, kan? Pengetahuan tentang sejarah batik dan filosofi motifnya yang merupakan bukti keragaman budaya Indonesia perlu disebarluaskan, supaya semakin banyak yang peduli untuk melestarikan batik.