18 Nilai Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud
18 Nilai
Pendidikan Karakter
Menurut Kemendikbud
18 karakter menurut Kemendikbud merupakan konsep yang menekankan pentingnya pembentukan dan pengembangan karakter siswa. Khususnya bagi generasi Z dan Alpha yang tumbuh di era digital sering kali diidentifikasi dengan kecakapan teknologi yang luar biasa. Namun, perhatian terhadap karakter generasi Z dan karakter generasi Alpha juga perlu mendapat perhatian.
Terpapar oleh beragam informasi di dunia maya, generasi Z dan Alpha harus mampu memfilter informasi yang diterima. Kita juga harus membangun karakter yang kuat di tengah arus informasi yang kadangkala tidak terverifikasi.
Menurut Kemendikbud RI, berikut 18 karakter siswa yang harus dikembangkan:
1. Religius
Karakter religius menunjukkan kepatuhan dan penghayatan terhadap ajaran agama serta toleransi terhadap pemeluk agama lain. Ini mencakup sikap hormat terhadap ritual keagamaan, kesediaan untuk menghormati agama lain, dan kemampuan hidup berdampingan dengan toleransi.
Contoh penerapan nilai pendidikan karakter religius antara lain:
-
Mempraktikkan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya, seperti shalat, puasa, atau mengikuti ritual keagamaan lainnya.
-
Menghargai dan menghormati ritual keagamaan dari pemeluk agama lain dalam lingkungan sekolah atau komunitas.
-
Menunjukkan sikap saling menghormati dan toleransi terhadap perbedaan keyakinan agama.
2. Jujur
Integritas pribadi tercermin dalam karakter jujur, di mana siswa menunjukkan kejujuran dalam bertutur kata dan bertindak. Ini melibatkan sikap terbuka dan ketulusan dalam menyampaikan informasi, tanpa adanya upaya untuk menipu atau menyembunyikan kebenaran.
Contoh dari karakter siswa yang jujur di antaranya:
-
Tidak menyontek atau mencontek saat ujian atau tugas sekolah.
-
Berbicara dengan jujur kepada guru, orang tua, atau teman mengenai hal-hal yang terjadi di sekolah atau dalam kehidupan pribadi.
-
Mengakui kesalahan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
3. Toleransi
Karakter toleransi menekankan penghargaan terhadap perbedaan suku, agama, dan budaya. Toleransi membuka ruang untuk pemahaman yang lebih luas dan menerima perbedaan dengan penuh penghargaan. Siswa yang toleran menghormati dan menerima keberagaman serta menghindari perilaku diskriminatif atau intoleran terhadap orang lain.
Penerapan karakter toleran bisa diwujudkan dalam bentuk berikut:
-
Berinteraksi dengan baik dan menghormati teman-teman yang memiliki latar belakang budaya atau agama yang berbeda.
-
Tidak mengekspresikan sikap diskriminatif atau merendahkan terhadap individu atau kelompok karena perbedaan budaya atau agama.
-
Bersedia untuk terbuka terhadap budaya dan agama lain dan tanpa prasangka.
4. Disiplin
Disiplin melibatkan ketaatan terhadap aturan, tanggung jawab, dan ketertiban dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Disiplin membangun struktur yang kokoh dalam kehidupan siswa yang membantu mereka menemukan arti dari tanggung jawab dan keteraturan.
Sebagai bagian dari 18 karakter menurut Kemendikbud, contoh penerapan disiplin yaitu:
-
Mematuhi aturan sekolah terkait kedisiplinan seperti ketertiban dalam kelas, penggunaan seragam, atau jadwal pelajaran.
-
Menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik.
-
Mengikuti prosedur dan peraturan yang ditetapkan dalam kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan di luar sekolah.
5. Kerja Keras
Semangat dan kerja keras mencerminkan dedikasi dan usaha maksimal dalam mencapai tujuan dan meraih prestasi. Siswa yang rajin akan menunjukkan ketekunan dalam belajar, berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan tidak mengeluh dalam menghadapi tantangan.
-
Belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang optimal dalam pelajaran atau ujian.
-
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler atau proyek-proyek yang membutuhkan kerja keras dan dedikasi.
-
Tidak mudah menyerah saat menghadapi kesulitan atau tantangan dalam mencapai tujuan atau meraih prestasi.
6. Kreatif
Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara inovatif serta menghasilkan solusi yang baru dan bermanfaat. Siswa yang kreatif akan mengembangkan ide-ide baru, mengeksplorasi cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah, dan mengaplikasikan imajinasi mereka dalam berbagai konteks.
Beberapa contoh karakter siswa yang kreatif di antaranya:
-
Menghasilkan ide-ide baru dan solusi yang inovatif dalam mengerjakan tugas maupun proyek sekolah.
-
Menunjukkan kreativitas dalam seni, musik, atau penulisan yang menghasilkan karya-karya yang orisinal dan menarik.
-
Berpikir di luar kotak untuk menemukan cara baru dalam menyelesaikan masalah atau menghadapi tantangan yang dihadapi.
7. Mandiri
Karakter generasi Alpha yang cenderung mandiri mencerminkan kepercayaan diri dalam mengambil inisiatif, mengelola tanggung jawab pribadi, dan mengatasi tantangan tanpa terlalu mengandalkan bantuan orang lain. Mandiri juga menggambarkan kemampuan mengatasi rintangan hidup dengan keberanian dan ketabahan.
Contoh karakter mandiri antara lain:
-
Seorang siswa yang mandiri dapat mengatur jadwal belajarnya sendiri tanpa harus selalu diingatkan oleh orang tua atau guru.
-
Mampu mengelola uang saku mereka sendiri tanpa harus terus bergantung pada orang tua.
-
Ketika diberikan tugas sekolah, siswa dapat menyelesaikannya secara mandiri tanpa terlalu banyak meminta bantuan dari teman-temannya.
8. Demokratis
Karakter demokratis tidak hanya mencakup penghargaan terhadap prinsip kesetaraan, tetapi juga memperkuat komitmen siswa terhadap keadilan sosial dan partisipasi dalam pembangunan masyarakat. Sikap demokratis memupuk kemampuan siswa untuk berkolaborasi, bersikap adil, dan menghargai diversitas dalam segala aspek kehidupan.
Contoh penerapan karakter siswa yang demokratis antara lain:
-
Mendukung gagasan dan pendapat dari semua anggota kelompok dalam proyek kelompok di sekolah.
-
Memperlakukan teman sekelas dengan adil dan tidak membedakan perlakuan berdasarkan latar belakang atau status sosial.
-
Ikut serta dalam forum diskusi di sekolah, di mana mereka dapat berbicara dengan terbuka dan mendengarkan dengan penuh pengertian terhadap pandangan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu yang tinggi menggambarkan semangat eksplorasi dan keingintahuan siswa dalam memahami dunia di sekitarnya. Siswa dengan rasa ingin tahu yang kuat cenderung mencari pemahaman yang lebih mendalam, mengeksplorasi berbagai ide, dan mendorong terciptanya inovasi dan penemuan baru.
Karakter rasa ingin tahu yang besar dapat berbentuk:
-
Selalu mencari tahu lebih banyak tentang topik atau subjek yang sedang dipelajari.
-
Tertarik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau seminar yang berkaitan dengan minat untuk menambah pengetahuan.
-
Menghabiskan waktu luang untuk membaca buku-buku atau menonton video yang memperluas wawasan dan pengetahuan.
10. Semangat Kebangsaan
Semangat kebangsaan bukan sekadar rasa cinta pada tanah air, tetapi juga merupakan semangat untuk berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Sikap ini mencakup kecintaan pada budaya, sejarah, dan nilai-nilai bangsa serta keterlibatan aktif dalam memperjuangkan persatuan, keadilan, dan kemajuan bangsa.
Karakter semangat kebangsaan menurut Kemdikbud dapat diterapkan dalam bentuk:
-
Berpartisipasi aktif dalam peringatan-peringatan hari besar nasional di sekolah.
-
Terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal atau lingkungan sekitar.
-
Bergabung dalam kegiatan organisasi atau klub yang berfokus pada pemahaman dan peningkatan kesadaran tentang nilai-nilai kebangsaan
11. Cinta Tanah Air
Cinta tanah air mencerminkan rasa kepedulian, pengabdian, dan kesetiaan siswa terhadap kekayaan alam, budaya, dan sosial Indonesia. Siswa yang mencintai tanah airnya akan menjaga kelestarian lingkungan, melestarikan kebudayaan, dan berperan aktif dalam membangun identitas nasional yang kuat dan berdaya saing.
Contoh karakter siswa yang cinta tanah air di antaranya:
-
Menjadi relawan dalam proyek-proyek lingkungan yang bertujuan untuk membersihkan sungai atau menjaga kebersihan lingkungan.
-
Mengikuti kegiatan pelestarian budaya, seperti pentas seni tradisional atau festival budaya.
-
Mempelajari sejarah dan budaya Indonesia secara lebih mendalam dan berusaha untuk menjaga dan mempromosikan warisan budaya bangsa kepada orang lain.
12. Menghargai Prestasi
Menghargai prestasi adalah pengakuan terhadap dedikasi, kerja keras, dan pencapaian luar biasa baik dari diri sendiri maupun orang lain. Sikap ini tidak hanya menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri, tetapi juga merangsang semangat untuk terus berkembang dan berprestasi lebih baik di masa depan.
Karakter generasi Z dan karakter generasi Alpha yang menghargai prestasi bisa dilihat dari sikap berikut:
-
Memberikan apresiasi kepada teman sekelas yang berhasil meraih nilai tinggi dalam ujian atau kompetisi.
-
Memberikan penghargaan kepada diri sendiri ketika berhasil menyelesaikan proyek besar atau mencapai tujuan akademis yang mereka tetapkan.
-
Memberikan dukungan dan dorongan kepada teman-temannya yang sedang berjuang untuk meraih prestasi yang diinginkan.
13. Komunikatif
Kemampuan komunikatif menitikberatkan pada interaksi yang efektif antara individu dengan lingkungannya. Ini mencakup kemampuan mendengarkan aktif, berbicara dengan jelas, menulis dengan tepat, dan membaca situasi secara tepat untuk memilih cara terbaik dalam berkomunikasi.
Karakter siswa yang komunikatif dapat dilihat dari contoh berikut:
-
Kemampuan menyampaikan pendapat dengan jelas dan efektif dalam diskusi.
-
Keterampilan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika teman sedang membutuhkan pendengar.
-
Mampu berkomunikasi secara sopan dan efisien dalam menyelesaikan konflik antar teman.
14. Cinta Damai
Cinta damai adalah sikap yang mendorong seseorang untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh toleransi. Ini bukan hanya tentang menolak kekerasan, tetapi juga tentang menghargai keberagaman budaya dan menghormati hak asasi manusia.
Pengembangan karakter siswa yang cinta damai bisa dilatih melalui sikap berikut:
-
Menghindari konflik dengan menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
-
Menghormati budaya dan keyakinan orang lain tanpa menghakimi.
-
Menjadi mediator dalam konflik untuk mencapai solusi yang adil dan damai.
15. Gemar Membaca
Gemar membaca menekankan pentingnya literasi dan pengetahuan sebagai fondasi utama pembelajaran. Hal ini sangat penting, terutama untuk pengembangan karakter generasi Z dan karakter generasi Alpha.
Contoh gemar membaca dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
-
Meluangkan waktu untuk membaca buku setiap hari, baik fiksi maupun non-fiksi.
-
Menjelajahi artikel-artikel ilmiah di internet untuk memperdalam pengetahuan tentang topik tertentu.
-
Bergabung dalam klub buku di sekolah untuk berbagi minat membaca dengan teman-teman sebaya.
16. Peduli Lingkungan
Peduli lingkungan menggambarkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan menjalani gaya hidup yang ramah lingkungan. Ini tidak hanya tentang mengurangi sampah dan menghemat energi, tetapi juga tentang mendukung upaya pelestarian hutan, lautan, dan keanekaragaman hayati.
Sikap peduli lingkungan dapat ditunjukkan dalam tindakan berikut:
-
Mengorganisir kegiatan membersihkan pantai bersama teman-teman sekolah.
-
Menggunakan barang-barang ramah lingkungan seperti botol minum stainless steel dan tas belanja kain.
-
Mengikuti program penanaman pohon di wilayah sekitar sebagai upaya pelestarian lingkungan.
17. Peduli Sosial
Peduli sosial mencakup kepekaan terhadap kebutuhan dan penderitaan orang lain. Ini termasuk partisipasi dalam kegiatan amal, penggalangan dana untuk yang membutuhkan, serta memberikan dukungan moral dan emosional kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
-
Mengumpulkan sumbangan pakaian bekas untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.
-
Menjadi relawan di sebuah panti asuhan untuk membantu anak-anak belajar dan bermain.
-
Mengunjungi panti jompo secara teratur untuk memberikan keceriaan dan perhatian kepada para penghuninya.
18. Tanggung Jawab
Pengembangan karakter tanggung jawab menekankan pentingnya bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup kewajiban untuk memenuhi komitmen, mengakui dan memperbaiki kesalahan, serta menjaga integritas pribadi dan moralitas dalam semua situasi.
Contoh penerapan karakter ini di antaranya:
-
Mengumpulkan tugas sekolah tepat waktu tanpa harus diingatkan oleh guru.
-
Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan sekolah dengan membersihkan sampah dan merapikan barang-barang.
-
Mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas tindakan yang menyebabkan kerugian bagi orang lain.
Upaya pengembangan karakter siswa harus mempertimbangkan dinamika yang dihadapi dalam mengelola informasi dan membangun integritas pribadi. Perlu dicermati bagaimana karakter generasi Z dan karakter generasi Alpha dibentuk dalam konteks teknologi yang begitu merajalela.
Proses ini memerlukan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, baik sekolah, keluarga, maupun lingkungan. Segenap pihak dapat memberikan contoh dan pembinaan yang konsisten untuk mengembangkan 18 karakter menurut Kemendikbud. Ini merupakan tanggung jawab bersama dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi dunia yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat.